Penis

BOSHEPOKER

Pacarku Suka Digoyang Di Apartemennya

Cerita seq 69.Saya yang baru 19 tahun baru saja masuk ke sebuah PTS yang letaknya di luar kota dari kota asalku , banyak sekali yang menyukai diriku dari soal wajah dan tubuh seksiku, banyak yang mangatakan kalau saya juga mirip seorang artis dengan wajah yang cantik, tapi menurutku biasa saja malah gak ada mirip miripnya. Oya perkenalkan nama saya Rena memang saya akui orangnya juga bandel dan ingin jauh dari orang tua, sebab itu saya kuliah di luar kota.



Di luar, Papa saya membelikanku sebuah apartemen. Apartemenku cukup besar dengan perabotan yang lengkap plus mobil BMW seri terbaru, maklumlah Papa saya adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Itu tak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena dapat beasiswa.

Sore itu saya baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dengan kuliah. Bayangkan saja saya kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Non stop. Maka saya merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Untung besok libur (hari sabtu), jadi saya bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.


Puh.. Saya menyandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Malas benar saya mengangkat pantatku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dengan malas saya mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku.

Kemudian saya pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi saya tak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku berbunyi. Segera kuambil HP-ku dari tas. Di screen tertuliskan “CINTA”, maka segera kuangkat, karena itu adalah dari Erick cowokku.

“Halo Sayang. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana.

Ada apa, Rick? Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku.

Malam ini jalan yuk, say. Besok kan libur. Mau gak?”

Aduh aku cape banget nih, Say. Malas keluar. Mending lo aja yang ke apartemenku. Sekalian temanin aku. Mau gak?” Rengekku manja.

Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi aku ke sana. Dah Sayang..!” Katanya.
Dah..”

Erick adalah cowok baruku. Orangnya ganteng dan sangat perhatian terhadapku. Kami baru jadian sekitar 3 minggu yang lalu. Tapi ia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup.. Saya memang cewe yang liberal. Saya menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yang terlalu tabu.

Tapi saya masih tahu tata krama. Saya gak sembarang tidur dengan cowo. Saya gak mau dicap cewek gampangan. Saya hanya mau ML sama orang yang benar-benar kucintai. Ya.. Seperti Erick ini. Ia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap kesempatan kami selalu mereguk kenikmatan duniawi.

Maka segera kuganti bajuku. Saya ingin tampil sexy di depan Erick. Segera kugunakan celana pendek putih semi transparan yang ketat. Saking ketatnya terasa CD-ku tercetak di sana. Pantatku yang bulat sekal terlihat indah menonjol. Kemudian kugunakan tanktop putih ketat juga.

Saya bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Payudara ku yang lumayan besar tercetak di bajuku. Bahkan karena saking kecilnya bajuku itu, jika saya bergerak-gerak dada saya juga terayun kesana kemari. Saya senang sekali melihatnya. Pasti Erick suka melihatnya. Saya tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dengannya.


Beberapa saat kemudian kudengar suara bel berbunyi. Itu pasti Erick. Aku, bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, Erick sudah ada di depan pintu apartemenku yang masih terkunci. Saya berlari-lari menuju pintu untuk membuka pintu apartemen, hal itu otomatis membuat dada saya terayun kesana-kemari. Erick pasti melihatnya dengan jelas karena jarak yang tak terlalu jauh. Dada saya bergerak-gerak dengan bebasnya.

Halo Sayang..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya.

Halo juga. Silahkan masuk, Say” kata ku mempersilakannya masuk ke apartemen.

Ia mengikutiku dari belakang. Saya bisa pastikan matanya tak akan lepas dari pantatku yang bergoyang kesana-kemari dengan indahnya. Kemudian saya menutup pintu apartemen dan menguncinya. Tangan Erick sudah memeluk saya dari belakang, kemudian Erick membalikkan tubuh aku.

Kamu sexy sekali hari ini, Sayang” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kami melakukan french kiss.

Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kami makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya perlahan-lahan menjamah dadaku. Saya semakin ganas membalasnya. Saat tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.

Sabar dulu dong, Say. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya.
Mending duduk dulu, saya buatkan minum ya?”, lanjutku lagi.

Saya sengaja menahan kenikmatan tadi, meskipun sebenarnya saya juga sudah ingin sekali. Ia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa. Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Softdrink yang kusuguhkan langsung dihabiskannya.

Kemudian matanya menatapku. Saya tahu maksudnya. Maka saya pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Saya hanya bisa memejamkan mata menikmati bibir lembutnya. Kemudian ia peluk ku dan tangannya mulai meremas-remas dadaku. Aku mulai merem-melek sambil memutar badanku.

Sekarang aku duduk di paha Erick berhadap-hadapan. Kembali kami berciuman dengan penuh gairah. Lidah kami saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku. Diciumnya leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yang satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya.
Tangannya tak tinggal diam. Diremas-remasnya dada ku yang mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas payudara sehingga membuatku makin menggelinjang. Aku tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya. Lidahku beradu dengan lidahnya lagi. Aku sudah tak tahu kapan pertama kali aku semahir ini melakukan ciuman.

Erick mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari pegangannya, dadaku. Gesekan tangannya langsung di permukaan kulit dadaku hingga sungguh kenikmatannya tiada tara.

Ehh.. Eh..” rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya..

kamu ga pakai bra ya, Say?” aku hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.

Ia juga semakin ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas-remas dadaku. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan kontolnya mulai menegang di bawah sana.

Kemudian ia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aku membantunya melepaskan penutup dada melewati kepala. Maka segera dada ku yang tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya. Dada aku yang putih, bulat kencang dengan puting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Ia sangat kagum melihat toketku

Post a Comment

0 Comments